Disaat
mesin menyala di dalamnya terdapat bagian-bagian yang bergerak ,
diantaranya adalah Piston, Connecting Rod, Crankshaft, Mekanisme Katup,
Clutch, dan Transmisi. Bagian-bagian seperti ini bergerak dan selalu
bergesakan, sehingga akan timbul panas yang menyebabkan hilangnya tenaga
dan bagian-bagian mesin akan mudah aus.
Untuk
mencegahnya terjadinya gesekan tersebut maka diperlukan yang namanya
pelumasan. Pelumasan yang dimaksud adalah untuk menghindari hubungan
langsung dengan bagian-bagian yang bergerak dan bergesekan. Sebab itu,
Pada mesin kendaraan sepedah motor harus ada yang namanya sistem
pelumasan. Minyak pelumas akan melumasi secara terus-menerus ke bagian -
bagian mesin untuk mencegah keausan.
Fungsinya adalah sebagai :
1. Membentuk lapisan-lapisan (oil film) sehingga mencegah kontak langsung permukaan logan dengan logam yang lainnya.
2. Mengurangi gesekan, mencegah keausan dan kepanasan.
3. Mendinginkan panas yang terjadi pada bagian-bagian mesin.
4. Sebagai seal antara Piston dengan Dinding Silinder.
5. Membersihkan kotoran dari bagian - bagian mesin.
6. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.
Sepedah
motor bebek 4 tak menggunakan minyak pelumas dengan kapasitas 0,8 Liter
setelah pembongkaran mesin dan 0,6 liter pada pergantian periodik.
Jenis
minyak pelumas yang digunakan dengan klasifikasi API Service SE atau
SF. Pemakaian umum segala suhu menggunakan minyak pelumas SAE 10W-40
(SAE: Sociaty of Automobil Enginers). Diatas suhu 15 Derajat Celcius (59
Derajat F) menggunakan SAE 30. Pada suhu 0 Derajat - 15 Derajat Celcius
(31 Derajat - 59 Derajat F) menggunakan SAE 20/20W. Diatas 10 Derajat
Celcius (15 Derajat F) menggunakan SAE 20W-50.
Sistem
pelumasan biasanya menggunakan sistem wet sump yaitu minyak pelumas
tersimpan didalam bak mesin. Selanjutnya Minyak Pelumas dipompa
kebagian-bagian yang membutuhkan. Setelah melaumasi maka minyak pelumas
akan kembali ke Bak Mesin.
Pompa
minyak menghisap minyak pelumas dari Bak minyak pelumas kemudian
menekan dan menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Pompa
minyak pelumas biasanya menggunakan pompa trikoida yang konstruksinya
terdiri dari 2 Rotor yaitu Rotor penggerak Inner rotor dan rotor yang
digerakkan outer rotor, rumah pompa, roda gigi penggerak, dan tutup
pompa.
Rotor
penggerak mempunyai gigi luar dan rotor yang digerakkan mempunyai gigi
dalam. Jumlah gigi rotor yang digerakkan satu buah lebih banyak dari
rotor penggerak. Rotor penggerak dipasang didalam rotor yang digerakkan.
Oleh karena itu, antara Rotor penggerak dan rotor yang digerakkan
membuat ruangan.
Bagian - Bagian Komponen Pompa Minyak Pelumas
Keterangan :
Bila
rotor penggerak berputar maka rotor yang digerakkan langsung ikut
berputar bersama - sama. Oleh karena itu, ruangan yang dibentuk oleh dua
rotor yang berputar ketika membesar akan mengisap minyak pelumas
sedangkan pada saat mengecil akan menekan minyak pelumas ke bagian -
bagian yang bergerak.
Setelah
disirkulasikan, Minyak pelumas berangsur-angsur menjadi kotor bercampur
dengan logam-logam, karbon, endapan lumpur, dan lain sebagainya. Bila
bagian-bagian yang bergerak dilumasi oleh minyak pelumas yang kotor
akibatnya komponen-komponen akan cepat aus. Disinilah, dipasang saringan
minyak pelumas (oil filter), sebagai pemisah antara kotoran - kotoran
dari minyak pelumas.
Agar
bagian - bagian yang bergerak tidak cepat aus maka dilakukan pergantian
minyak pelumas secara periodik yaitu 500 km, 1500 km dan selanjutnya
setiap 2000 km. Kemudian disaat pergantian minyak pelumas, saringan nya
pun harus dibersihkan.
Biasanya
pada kendaraan sepedah motor yang sudah lama maka gasket, seal oli
kemungkinan akan mengalami kerusakan, dan kalau gasket serta seal sudah
mengalami seperti itu , maka yang terjadi akan ada kebocoran sehingga
oli akan rembes jatuh ke bawah. Maka, ukurlah minyak pelumas secara
periodik dengan tangkai pengukur minyak pelumas. Apabila minyak pelumas
dalam kondisi cukup jika diukur permukaan berada dibatas bawah, tetapi
jika permukaan minyak pelumas berada dibawah batas terbawah berarti
volume minyak pelumas volumenya berkurang. Maka segera dilakukan
pengisian sesuai dengan apa yang sudah dianjurkan.
Demikian Informasi tentang Sistem Pelumasan, Semoga informasi yang HIRO ITO Sampaikan, bermanfaat untuk kalian semua.
Salam,
0 comments: