Wednesday, June 1, 2016

Sistem Pelumasan

Disaat mesin menyala di dalamnya terdapat bagian-bagian yang bergerak , diantaranya adalah Piston, Connecting Rod, Crankshaft, Mekanisme Katup, Clutch, dan Transmisi. Bagian-bagian seperti ini bergerak dan selalu bergesakan, sehingga akan timbul panas yang menyebabkan hilangnya tenaga dan bagian-bagian mesin akan mudah aus.

Untuk mencegahnya terjadinya gesekan tersebut maka diperlukan yang namanya pelumasan. Pelumasan yang dimaksud adalah untuk menghindari hubungan langsung dengan bagian-bagian yang bergerak dan bergesekan. Sebab itu, Pada mesin kendaraan sepedah motor harus ada yang namanya sistem pelumasan. Minyak pelumas akan melumasi secara terus-menerus ke bagian - bagian mesin untuk mencegah keausan.

Fungsinya adalah sebagai :
1. Membentuk lapisan-lapisan (oil film) sehingga mencegah kontak langsung permukaan logan dengan logam yang lainnya.
2. Mengurangi gesekan, mencegah keausan dan kepanasan.
3. Mendinginkan panas yang terjadi pada bagian-bagian mesin.
4. Sebagai seal antara Piston dengan Dinding Silinder.
5. Membersihkan kotoran dari bagian - bagian mesin.
6. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.

Sepedah motor bebek 4 tak menggunakan minyak pelumas dengan kapasitas 0,8 Liter setelah pembongkaran mesin dan 0,6 liter pada pergantian periodik.

Jenis minyak pelumas yang digunakan dengan klasifikasi API Service SE atau SF. Pemakaian umum segala suhu menggunakan minyak pelumas SAE 10W-40 (SAE: Sociaty of Automobil Enginers). Diatas suhu 15 Derajat Celcius (59 Derajat F) menggunakan SAE 30. Pada suhu 0 Derajat - 15 Derajat Celcius (31 Derajat - 59 Derajat F) menggunakan SAE 20/20W. Diatas 10 Derajat Celcius (15 Derajat F) menggunakan SAE 20W-50.


Sistem pelumasan biasanya menggunakan sistem wet sump yaitu minyak pelumas tersimpan didalam bak mesin. Selanjutnya Minyak Pelumas dipompa kebagian-bagian yang membutuhkan. Setelah melaumasi maka minyak pelumas akan kembali ke Bak Mesin.

Pompa minyak menghisap minyak pelumas dari Bak minyak pelumas kemudian menekan dan menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Pompa minyak pelumas biasanya menggunakan pompa trikoida yang konstruksinya terdiri dari 2 Rotor yaitu Rotor penggerak Inner rotor dan rotor yang digerakkan outer rotor, rumah pompa, roda gigi penggerak, dan tutup pompa.


Rotor penggerak mempunyai gigi luar dan rotor yang digerakkan mempunyai gigi dalam. Jumlah gigi rotor yang digerakkan satu buah lebih banyak dari rotor penggerak. Rotor penggerak dipasang didalam rotor yang digerakkan. Oleh karena itu, antara Rotor penggerak dan rotor yang digerakkan membuat ruangan. 

Bagian - Bagian Komponen Pompa Minyak Pelumas


Keterangan :


Bila rotor penggerak berputar maka rotor yang digerakkan langsung ikut berputar bersama - sama. Oleh karena itu, ruangan yang dibentuk oleh dua rotor yang berputar ketika membesar akan mengisap minyak pelumas sedangkan pada saat mengecil akan menekan minyak pelumas ke bagian - bagian yang bergerak.

Setelah disirkulasikan, Minyak pelumas berangsur-angsur menjadi kotor bercampur dengan logam-logam, karbon, endapan lumpur, dan lain sebagainya. Bila bagian-bagian yang bergerak dilumasi oleh minyak pelumas yang kotor akibatnya komponen-komponen akan cepat aus. Disinilah, dipasang saringan minyak pelumas (oil filter), sebagai pemisah antara kotoran - kotoran dari minyak pelumas.

Agar bagian - bagian yang bergerak tidak cepat aus maka dilakukan pergantian minyak pelumas secara periodik yaitu 500 km, 1500 km dan selanjutnya setiap 2000 km. Kemudian disaat pergantian minyak pelumas, saringan nya pun harus dibersihkan.

Biasanya pada kendaraan sepedah motor yang sudah lama maka gasket, seal oli kemungkinan akan mengalami kerusakan, dan kalau gasket serta seal sudah mengalami seperti itu , maka yang terjadi akan ada kebocoran sehingga oli akan rembes jatuh ke bawah. Maka, ukurlah minyak pelumas secara periodik dengan tangkai pengukur minyak pelumas. Apabila minyak pelumas dalam kondisi cukup jika diukur permukaan berada dibatas bawah, tetapi jika permukaan minyak pelumas berada dibawah batas terbawah berarti volume minyak pelumas volumenya berkurang. Maka segera dilakukan pengisian sesuai dengan apa yang sudah dianjurkan.

Demikian Informasi tentang Sistem Pelumasan, Semoga informasi yang HIRO ITO Sampaikan, bermanfaat untuk kalian semua. 

Salam,

banner
Previous Post
Next Post

0 comments: